Dalam prekteknya saat membaca kitab kuning gundul sering kali kita mengalami kebingungan dalam menentukan sebuah susunan kata tarkib atau susunan kalimah. Terlebih pada tarkib-tarkib yang sebetulnya boleh dibaca beberapa wajah. Pada kesempatan ini saya ingin menukil sebuah ibarot dari kitab jamiuddurus dimana kitab ini sudah masyhur dikalangan santri salaf khususnya. Seringkali kitab ini dijadikan rujukan dalam mengatasi kemusykilan-kemusykilan nahwu shorof semisal al jurumiyyah, imrithy, bahkan sampai alfiyyah. Pada umumnya santri yang baru mempelajari Nahwu pasti mengalami kebingungan ketika sampai pada pelajaran athof bayan, karena tarkib ini sangat lah mirip dengan badal. Kali ini saya akan nukilkan sebuah perbedaan yang menurut saya sangat perlu dipahami dalam pemahaman athof bayan maupun badal. Sebenarnya ada beberapa perbaedaan antara 'athof bayan dengan badal , akan tetapi kali ini akan saya kemukakan s...