Dalam prekteknya saat membaca kitab kuning gundul sering kali kita mengalami kebingungan dalam menentukan sebuah susunan kata tarkib atau susunan kalimah.
Sebenarnya ada beberapa perbaedaan antara 'athof bayan dengan badal, akan tetapi kali ini akan saya kemukakan satu saja yang menurut saya sangat penting untuk dipahami.
Terlebih pada tarkib-tarkib yang sebetulnya boleh dibaca beberapa wajah.
Pada kesempatan ini saya ingin menukil sebuah ibarot dari kitab jamiuddurus dimana kitab ini sudah masyhur dikalangan santri salaf khususnya.
Seringkali kitab ini dijadikan rujukan dalam mengatasi kemusykilan-kemusykilan nahwu shorof semisal al jurumiyyah, imrithy, bahkan sampai alfiyyah.
Pada umumnya santri yang baru mempelajari Nahwu pasti mengalami kebingungan ketika sampai pada pelajaran athof bayan, karena tarkib ini sangat lah mirip dengan badal.
Kali ini saya akan nukilkan sebuah perbedaan yang menurut saya sangat perlu dipahami dalam pemahaman athof bayan maupun badal.
Sebenarnya ada beberapa perbaedaan antara 'athof bayan dengan badal, akan tetapi kali ini akan saya kemukakan satu saja yang menurut saya sangat penting untuk dipahami.
Berikut ibarotnya :
٢- الفرقُ بين البدلِ وعطف البيان أنَّ
البدلَ يكونُ هو المقصودَ بالحكم دُون المُبدلِ منه. وأمّا عطفُ البيان فليس هو
المقصودَ، بل إنَّ المقصود بالحُكم هو المتبوعُ، وإنما جيءَ بالتابع (أي عطف
البيان) تَوضيحاً له وكشفاً عن المراد منه
Perbedaan antara badal dengan athof bayan adalah :
Bahwa pada tarkib badal, maqsud bilhukmi-nya adalah badal (tabi') bukan mubdal minhu (matbu').
Adapun pada tarkib 'athf bayan yang menjadi maqsud bilhukmi-nya adalah ma`thuf alaihnya (matbu') bukan tabi'-nya.
didatangkan nya athof bayan semata-mata bertujuan untuk menjelaskan matbu`nya dan membuka maksud dari pada matbu`nya.
jamiuddurus 2/242
WAlloh A`lam bisshowab.
Cth x kasik keee
BalasHapusSaya lebih memilih pendapat yang mengatakan atuh Bayan dan Badal itu sama karena adanya atau Bayan dan Badal itu tertuju pada orang yang sama
BalasHapus